Skip to main content
Berita Kegiatan

BNNP Aceh Gandeng IASD untuk Memutus Mata Rantai Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

Dibaca: 8 Oleh 27 Jul 2020November 5th, 2020Tidak ada komentar
BNNP Aceh Gandeng IASD untuk Memutus Mata Rantai Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Badan Narkotika Nasional Provisi (BNNP) Aceh mengajak Ikatan Alumi Santri Dayah dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), untuk memutuskan mata rantai peredaran Narkoba di Aceh. Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan MoU antara BNNP Aceh dengan Ikatan Alumi Santri Dayah (IASD) pada acara Pagelaran Seni dan Penganugrahan Juara Lomba Film Pendek Anti Narkoba.

Brigjen Pol Drs Heru Pranoto menyebutkan, Aceh merupakan pintu masuk Narkoba dari negara jiran, dikirimkan melalui jalur laut. Kemudian diedarkan ke beberapa Provinsi lain melalui jalur darat.

“Untuk memutuskan rantai itu, semua stekholder harus dilibatkan,” katanya, saat penyerahan hadiah lomba Film Pendek Anti Narkoba, Minggu Malam, 26 Juli 2020 di Hotel Kriyad Banda Aceh.

BNNP Aceh Gandeng IASD untuk Memutus Mata Rantai Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

Heru menyebutkan, BNNP Aceh telah berkerja sama dengan MPU Aceh, dan sejumlah Sarjana Alumni Santri Dayah. Selain BNNP Aceh berharap kepada pendai, dan Khatip – khatib khutbah Jum’at, menyampaikan bahaya Narkoba.

“Saya berharap kepada Ulama – ulama, dan da’i – da’i di Aceh menyampaikan, bahaya untuk generasi Aceh, khususnya pemuda dan pemudi Aceh, juga peran Ulama sangat penting,” ungkapnya.

Tambah Heru, untuk memutuskan rantai peredaran Narkoba di Aceh peran Ulama dan Umara termasuk da’i sangat terpengaruh,  ketika menyampaikan ke ceramah – ceramah kepada Masyarakat. Selain itu juga MPU Aceh harus menyusun makalah – makalah tentang larangan menjual dan mengkonsumsi Narkoba.

“Saya juga telah membahas dengan MPU Aceh. Dalam sosialisasi, baik dikalangan Santri maupun ditempat lainya. Bahkan dalam pertemuan itu Saya meminta kepada MPU Aceh menyusun makalah larangan menggunakan Narkoba,” sebutnya.

BNNP Aceh Gandeng IASD untuk Memutus Mata Rantai Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

Heru menyebutkan, BNNP Aceh telah berhasil mengadakan lomba Anti Narkoba. Film ini pertama kali digagas oleh BNNP Aceh dengan cara seperti ini. Bahkan Film ini digagaskan untuk sosialisasi, baik ditangkat pelajar maupun umum.

Adapun pemenang lomba Film pendek Anti Narkoba Katagori Pelajar, Juara Satu Judul Film Titipan Jadi Harapan disutradarai Ita Kausara. Juara kedua Judul Film Seorang Jojo disutradarai Fikrul Azka. Juara ketiga Judul Film Reuloh, di Sutradarai Tarmizi. Juara Favorit Netizen Judul Din Bakoeng di Sutradara M. Fathir Rizki.

BNNP Aceh Gandeng IASD untuk Memutus Mata Rantai Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

Sambungnya, sementara Katagori Umum Juara Satu Judul Film Ruang, di Sutradarai Muhammad Rizal, Juara Dua Judul Film Hilang di Sutradarai Munawir, Juara tiga Judul Film Teulah, disl sutradarai Irwan Mahdi, jauara Favorit Natizen katagori umum di Sutradarai Muhammad Rizal.

“Film ini pertama kali digagaskan anak-anak dan Rakyat, tujuannya adalah untuk sosialisasi. Nantinya Film-film akan diusulkan tingkat Nasional,” ungkapnya.

BNNP Aceh Gandeng IASD untuk Memutus Mata Rantai Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel