
BANDA ACEH – Implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) sudah saatnya disikapi oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba di lingkungan Pemerintahan Kota Banda Aceh.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh mengumpulkan pengambil kebijakan di tingkat instansi pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk bersinergi memberantas penyalahgunaan narkoba pada Workshop Pengembangan Kapasitas P4GN di Instansi Pemerintah Tahun 2019 dengan tema “Bersinergi Untuk Banda Aceh Gemilang Tanpa Narkoba” di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh yang diselenggarakan di Kyriad Muraya Hotel (5/9).
Seperti biasa awal kegiatan dimulai dengan seremonial pembukaan dan selanjutnya sesi pertama diawali dengan diskusi yang dipandu langsung oleh Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra, ST, MM, MT dengan tema diskusi “Sinergi dalam P4GN Menyelamatkan Generasi Dari Ancaman Kejahatan Narkoba”
“Direncanakan dalam waktu dekat BNN dengan dukungan Walikota Banda Aceh akan melakukan deteksi dini melalui tes urine kepada pegawai di lingkungan Pemerintahan Kota Banda Aceh” ungkap Banghas sapaan akrab Hasnanda Putra dalam pembukaan sesi diskusi.
Pada acara inti workshop tersebut Walikota Banda Aceh Aminullah Usman berkolaborasi dengan Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol. Drs Faisal Abdul Naser MH sebagai narasumber dan di pandu oleh moderator Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra, dan ini merupakan bentuk sinergitas keduanya untuk mewujudkan Banda Aceh Gemilang Tanpa Narkoba dan memperkuat pengawasan wilayah Kota Banda Aceh dari penyalahgunaan narkoba.
Pada kesempatan tersebut Aminullah dan Faisal Abdul Naser mengungkapkan komitmennya untuk menutup akses bagi bandar, pengedar serta penyalahguna narkoba di wilayah hukum Kota Banda Aceh, Aminullah juga siap memfasilitasi pembangunan rumah rehabilitasi untuk korban penyalahgunaan narkoba di Banda Aceh.
Lebih lanjut Faisal Abdul Naser mengatakan “kita selaku masyarakat Aceh yang mayoritas Islam merasa sangat malu karena setiap hari ada saja orang Aceh di tangkap karena narkoba dan masih ada keluarga yang menutupi keterlibatan anggota keluarga dalam penyalahgunaan narkoba ”
Dari peserta workshop mengharapkan keterlibatan semua elemen dalam upaya pemberantasan narkoba termasuk melibatkan pesantren/dayah karena penjara bukan solusi akhir untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba.
#stopnarkoba #acehstopnarkoba #gemilangtanpanarkoba #humasbnnkbandaaceh