

Remaja Harus Punya Skill Ini, BNN Peduli Remaja.
Remaja merupakan fase peralihan dari fase anak-anak menuju masa dewasa. Fase peralihan ini bisa dilihat dari beberapa perubahan karakteristik antara lain perubahan yang terjadi baik secara fisik (bertambahnya tinggi badan, perubahan suara, hingga masa menstruasi pada remaja perempuan) maupun psikis.
Pada fase ini para remaja biasanya sedang mencari identitas dirinya yang ditandai dengan rasa keinginantahuan yang kuat untuk mencoba beberapa hal dan pengalaman baru. Seiring dengan hal tersebut, remaja dituntut harus lebih peka terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Mengingat rasa penasaran tanpa didasarai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang tepat adalah sebuah kesesatan. selain itu teman sebaya juga hal yang penting bagi seorang remaja khususnya untuk mengenal dunia diluar keluarga.
Namun dalam interaksinya, remaja sering mengalami tekanan untuk mengikuti teman sebaya sehingga tidak sedikit teman sebaya yang memberi pengaruh negative bagi seorang remaja Fenomena ini tentu berpotensi memberikan dampak negatif yang lebih besar salah satunya penyalahgunaan narkoba, meningkatnya penyalahguna narkoba di kalangan remaja memerlukan perhatian khusus untuk masa depan indonesia.
Atas dasar ini BNN merasa remaja memerlukan pembinaan dalam proses perkembangannya. Untuk membentengi remaja dari hal/pengaruh negatif, maka diperlukan suatu skill yang dapat diajarkan dan dilatihkan yang disebut “Ketahanan Diri
Remaja”.
Ketahanan diri merupakan bekal untuk para remaja menjalankan kehidupan dengan lebih baik serta menjadikan mereka Tangguh dan sehat secara mental.
Ketahanan diri remaja merupakan suatu konsep yang dapat dilatihkan dengan menanamkan nilai-nilai yang diperlukan
dan budaya yang berlaku. Skill yang bisa dibiasakan untuk meningkatkan daya tahan
diri remaja adalah “Sikap Asertif”.
Sikap Asertif adalah sikap yang jujur, jelas, dan tegas dalam mengekspresikan perasaan dan pikiran ataupun keputusan kita dengan tetap menghargai orang lain. Sikap asertif dapat membantu remaja menjadi diri sendiri, mengenali diri sendiri, apa yang dinginkan, dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Namun upaya pencegahan ini tidak dapat berjalan hanya dengan bertumpu pada BNN saja, diperlukan dukungan dari berbagai pihak diantaranya, pemerintah daerah, instansi terkait, sekolah, masyarakat, orangtua hingga remaja itu sendiri.