
BNN Provinsi Aceh Gelar Bintek Pendamping dan Stakeholder Dalam Rencana Aksi Pemberdayaan Alternatif Pada Kawasan Rawan pada hari Kamis, 4 November 2021. Kegiatan ini menghadirkan para jajaran Subkoordinator P2M di Wilayah Kerja BNNP Aceh.
Hadir membuka kegiatan tersebut Kepala Bagian Umum Werdha Susetyo, SE. Dalam sambutannya, Werdha mengucapkan terima kasih atas usaha jajaran BNNK yang telah berhasil penyerapan hingga 80 persen. “Bagi yang belum, kita dorong agar segera melakukan percepatan sebelum tutup anggaran,” jelasnya.
Werdha menyampaikan, BNNP Aceh terus mendapatkan program anggaran pemberdayaan alternatif pada tahun 2022. Bahkan untuk program GDAD menjadi tanggungjawab sepenuhnya BNNP Aceh dalam pelaksanaannya.
“Untuk itu, pembinaan tiga daerah Aceh Besar, Bireuen dan Gayo Lues dapat lebih intensif,” jelasnya.
Selain itu hadir sebagai narasumber Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Azanuddin Kurnia, SP, MP. Beliau menyampaikan, Pemprov Aceh telah mengalokasikan setiap tahunnya 90 hektar bibit jagung di tiga kawasan. Selain itu ada juga alokasi tambahan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian. “Tahun ini Gayo Lues mendapatkan alokaai tambahan 5.000 hektar bibit jagung,” jelasnya.
Selain itu, hadir juga perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gambong Hasanuddin. Beliau memaparkan, pembentukan desa bersinar di kawasan rawan.